Rabu, 07 Maret 2012

Klinik mengembalikan keperawanan laris manis



Berburu keperawanan. Itulah fenomena yang terjadi saat ini. Hanya saja, mereka bukanlah kaum laki, tetapi wanita-wanita yang ingin mengembalikan keperawanan atau setidaknya masih seperti perawan. Rasa percaya diri masih perawan itulah yang membuat sejumlah klinik terapi keperawanan laris manis. Tempat-tempat seperi itu ramai dikunjungi wanita, baik yang masih berusia ABG (belum menikah) maupun mereka yang sudah berkeluarga.
Sejumlah pakar menyebutkan ada dua metode yang sering dilakukan untuk mengembalikan keperawanan. Pertama, melalui operasi selaput dara (secara medis). Kedua, lewat pengobatan alternatif. Operasi keperawanan atau biasa disebut Hymenoplasti itu, dikatakan seksolog Dr Boyke Dian Nugraha, memang menjanjikan otot-otot keperawanan menjadi kembali seperti semula. Kencang dan bisa mengeluarkan darah layaknya hubungan seks pertama.
“Alasan agar malam pertama tetap mengeluarkan darah itulah yang ditemukan pada sebagian besar pasien Hymenoplasti ,” tutur Boyke Dian Nugraha.
Karena alasan tersebut, maka Hymenoplasti banyak dilakukan oleh perempuan muda yang hendak menikah. Entah mereka yang memang sudah terbiasa melakukan seks bebas, akibat trauma kecelakaan atau korban perkosaan. Prinsipnya mereka ingin membahagiakan suami pada malam pertama dengan menunjukkan darah keperawanan.
Konon, operasi keperawanan ini banyak cara sesuai dengan kebutuhan si wanita. Tarif pun beragam, mulai dari Rp4 juta hingga Rp6 juta, tergantung bagian mana yang hendak diperbaiki.
Merapatkan Vagina
Sejumlah klinik yang bisa membuka layanan Hymenoplasti sebut saja Klinik pasangan suami istri (Pasutri) di kawasan Tebet dan Klinik di Kawasan Kalibata, Jaksel, memang sering disambangi kaum perempuan.

Tentunya pasien-pasien ini memiliki tujuan dan keinginan yang berbeda. Bagi ibu rumahtangga, biasanya melakukan terapi perawan, agar organ intimnya kembali seperti ‘perawan’ lagi. “Hal itu dilakukan agar suami puas dan tidak mau berpaling pada wanita lain,” kata seorang staf sebuah klinik di Kalibata, Jaksel.
Selain jadi lahan bisnis klinik, keinginan kembali menjadi perawan di kalangan wanita juga jadi urusan paranormal.
Paranormal Ki Kusumo yang mengaku mendalami ilmu terapi keperawanan ini, menerima pasien lima hingga 10 orang dalam satu hari. Semuanya ingin kembali seperti perawan.

Pada sisi kesehatan, terapi keperawanan yang konon sudah ia patenkan itu, diakui juga dapat membantu mengurangi adanya lendir putih yang berlebihan dan menghilangkan bau tidak sedap pada vagina wanita.
Banyaknya wanita yang menggunakan terapi keperawanan tersebut. Sebagian besar karena pasien ingin mengembalikan rasa percaya diri. Baik lahir maupun batin.

Menurut Ki Kusumo, salah satu kelompok pelanggannya adalan wanita pekerja seks. “Tujuannya untuk memberikan service memuaskan kepada pelanggan sehingga bisa memperoleh tips besar,” ucap Ki Kusumo.
Anak Baru Gede alias ABG, tak sedikit pula yang melakukan terapi tersebut karena ingin menikah dan takut pasangannya kecewa setelah mengetahui kalau calon istrinya sudah tidak perawan lagi.

Berdarah Lagi
KI Edan Amongrogo, tabib pengobatan alternatif asal Jawa Tengah juga memperkenalkan pengobatan masalah kewanitaan. Bedanya, cara pengobatannya menggunakan ramuan tradisional dan kekuatan spritual.

Ramuan yang dibuat dari berbagai rempah-rempahan tradisional untuk keperawanan tersebut dengan metode ritus itu, di akui Ki Edan hanya cukup diminum sekali saja pada wanita yang ingin mendapatkan keperawanan. “Hasilnya bisa dibuktikan sendiri,” ucapnya.